Rabu, 29 Juli 2009

FILOSOSFI AKAR

Akar-akar pohon yang terus menjalar menembus tanah-tanah yang keras, tak pernah bermalas-malas. Ia begitu gigih mencari air, di dalam tanah terus menjalar kemana-mana, kuat-kuat mengisap air yang didapat untuk kemudian dipersembahkan kepada batang pohon, dedaunan, ranting, bunga, buah. Akar-akar akan bergembira ria manakala pohon yang diatas kenyang cukup makan, bisa tumbuh subur dengan daun-daunnya yang rimbun, buah-buahnya yang lebat,bunga-bunganya yang elok nian...
Manusia hanya bisa melihat batang pohon, dahan,ranting, daun, bunga, buah yang ada di permukaan tanah, seraya menunjukan keindahan dirinya kepada dunia..., memberikan mamfaat dengan kehijauannya yang menyejukkan mata, memberi nutrisi pada hati, menyumbangsikan bunganya, buahnya, daunnya, rantingnya, batangnya, kayu-kayunya. Akar sangat membantu persembahan pohon-pohon itu. Namun ia tetap bersembunyi di dalam tanah. Akar tidak pernah memamerkan jasanya yang nyata. Inilah figur ketulusikhlasan yang sungguh-sungguh bisa kita teladani.