Senin, 06 Juli 2009

FILOSOFI EMBUN


Titik-titik embun yang jernih berkilau turun membasahi daun-daun dinihari yang bening, menghadirkan kesejukan di kegersangan. Bagi daun-daun yang dilekati debu-debu jalanan, keberadaan embun akan membasuh dan menyegarkannya. Embun berkilat bagai kaca ketika berkas cahaya mentari menerangi di pagi hari, sampai kemudian hilang lenyap olehnya. Embun menyumbangsikan kesejukan,kebeningan,kesegaran bagi rimbun dedaunan, juga bagi mata yang memandang dan meresapkannya. Hendaknya keberadaan kita di tengah suasana bisa memberikan kesejukan,kebeningan, kesegaran, ketentraman, membasuh duka lara anak manusia, menyejukan hati saudara-saudari kita yang dipencundangi nasib yang celaka, didera oleh derita,diserimpung oleh kegagalan dan musibah.
Maka seumpama embun, biarlah hatiku setia membasahi daun-daun di setiap dinihari sampai fajar merekah, sampai semburat cahaya membawakan cerah-ceriah. Seumpama embun, kuinginkan diriku jernih bening, menyegarkan bunga-bunga menguntum, menjernihkan segala yang keruh, menyejukkan kegersangan musim kemarau, menepiskan debu-debu jalanan, karena hati berangkat menunaikan amanah, memupuskan duka nestapa, lurus melangkah meniti jalan cahaya-cahaya.