Jumat, 24 April 2009

Hidangan Terindah dari Neraka.


Narkoba : Narkotika dan obat-obat terlarang. Mari kita melihat pada salah satu bagian narkoba saja yaitu ganja. Apakah yang salah dari ganja ? Sebenarnya tak perlu takut dengan ganja. Ganja adalah rahmat bukan objek yang dimusuhi, dimusnahkan dan di persalahkan. Kenapa hal ini terjadi ? Karena salah penggunaan.
Kawan, ganja adalah rahmat karena ia dibutuhkan dalam dunia kedokteran. Ia menjadi bagian utama dalam proses pembedahan. Dengan demikian, ganja bukan untuk dikonsumsi, kawan. Ganja menjadi laknat ketika ia dijadikan hidangan terindah dari neraka, dikonsumsi untuk menjadi bersenang-senang.
Berdasarkan penuturan mantan pecandu ganja, salah seorang dari mereka bercerita : “Kalau kau pengen tahu, bagaimana dunia tiba-tiba menjadi surga. Jiwa saya melayang-layang di udara dengan angin sesejuk angin dari telaga al kautsar. Burung-burung terbang bersama saya. Saya terbang sesuka hati sembari berkelakar dengan burung-burung genit itu. Matahari tidak panas dan tidak pula dingin tapi sesejuk yang tak bisa dibayangkan. Di surga itu tersedia air putih bening yang manis, air susu dan air arak yang memabukkan. Saya sangat merasakan nikmatnya mencicipinya.
Begitupula dengan makanan lezat, buah-buahan, semuanya ada. Bidadaripun mengelilingi kami. Mereka tempat yang paling menyenangkan untuk berbagi cerita.”
Kawan, setelaah ia bercerita yang begitu menggoda sekali kiranya. Lalu dia menangis tersungkur, sembari berkata, “Sobat, semua diatas hanyalah angan-angan belaka, ilusi belaka, tak bermakna secuilpun. Yang ada hanya sejuta penderitaan yang berbuah penyesalan tak terbantahkan. Kau harus tahu itu bahwa narkoba adalah hidangan terindah dari neraka. Oleh karena itu saya sarankan jangan pernah coba-coba kalau kau takut dengan neraka dan azab dunia.
“Bila kau sobat telah mencobanya walau satu kali saja. Jangan banyak lagi berharap akan masa depanmu. Tak lagi berguna sejuta impian yang kau bangun, tak lagi berharga sejuta impian yang kau bangun, tak lagi berharga sekuat apapun kau sekolah selama ini. Tak ada lagi nilainya kau bersahabat, berteman, dan bersaudara. Tak akan ada lagi arti hidupmu kecuali Allah swt berkehendak lain. Wallahu alam bhissowab.” Begitulah ujar ia yang kian hari makin dekat dengan Tuhan itu. Bahkan, prediksi saya ia layak dipanggil ustadz untuk sekarang ini.
Kawan, belumkah juga tergugah pintu hatimu untuk lebih berhati-hati dari ajang coba-coba dengan narkoba ? Belumkah juga kau akan lebih berhati-hati dari suguhan, rayuan dan bergaul dengan para pecandu narkoba? Saya rasa sudah saatnya kita lebih waspada dan lebih mendekat kepadaNya. Sekali lagi kawan, katakan tidak pada narkoba!
Salam dahsyat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda. semoga bermamfaat buat kebaikan anda. Tinggalkanlah sesuatu (komentar) yang membuat anda selalu kami kenang. salam dahsyat. penulis. ALI MARGOSIM CHANIAGO