Jumat, 24 April 2009

Indonesia Untuk Dibangun Bukan Untuk Dihabiskan!


Merdeka.
Satu kata yang tak pernah luput di hati kita. Satu kata yang seharusnya selalu menggema disanubari kita selaku generasi muda, generasi harapan bangsa. Satu kata yang selayaknya menjadi renungan terpanjang kita agar tahu dengan bangsa kita. Satu kata yang terlalu berharga untuk dilupakan. Sayang, kita dewasa ini begitu muda lupa dan melupakan sejarah bangsa kita sendiri.
Kawan, pernahkah kita membayangkan berapa ribu ember darah segar membasahi bumi yang kita diami ini selama 353,5 tahun dari bangsa penjajah? Bukankah ini harga dari sebuah kata “merdeka” yang kita miliki sekarang ?
Kawan, ada berapa ratusan juta nyawa yang melayang untuk harga sebuah kemerdekaan ini? Ada berapa juta para wanita, ibu-ibu dan gadis menjadi korban nafsu para penjajah, mereka yang terbunuh, dibunuh, dirampas kesuciannya hingga kemerdekaan bangsa ini bisa kita cicipi seperti sekarang ?
Kawan, ada berapa juta anak-anak yang terbunuh, meraung kesakitan, menangis keras, mati kelaparan, terbunuh, dibunuh oleh para penjajah biadab sana demi sebuah kemerdekaan ini ?
Kawan, ada berapa ratus ember air mata yang mengalir selama tiga setengah abad lebih itu, air mata para pejuang negeri ini, penduduk yang hartanya dirampas, kehormatan hidupnya direnggut, jiwanya dihabisi, para pahlawan yang ditahan dengan setumpuk siksaan tanpa ujung oleh penjajah biadab itu, demi sebuah kemerdekaan ini?
Wahai saudara, belumkah cukup semua itu bagimu untuk menghargai seberapa besar dan tingginya nilai dari kata “merdeka” yang kau rasakan sekarang ini ? Belumkah cukup semua itu bagimu untuk menghargai jasa para pahlawan bangsa ini ? Belumkah cukup semua itu bagimu, agar kau tak semudah itu melupakan sejarah bangsa ini, nasib bangsa ini, air mata dan darah bangsa ini. Semudah itukah kau melupakan ?
Belumkah cukup semua itu bagimu, agar kau mau mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan sesuatu yang membuat mereka para pahlawan kita sedikit tersenyum, merasa terobati rasa sakit di jiwa mereka, merasa terobati airmata dan darah mereka. Seharusnya kau harus tahu dengan semua ini.
Saudara, marilah kita menyadari apa yang telah kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini ? Apakah dengan korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dengan kebohongan, moral yang tercabik-cabik, tontonan esek-esek, perselingkuhan para artis dan tetek bengeknya, obral janji para pemimpin, generasi narkoba, pemuda-pemudi pemalas ? Tidak!
Saudaraku, berikanlah apa yang bisa kau berikan buat negeri ini. Kau berakhlak baik, maka pertahankanlah. Kau bisa disiplin maka disiplinlah. Kau bisa jujur maka jujurlah. Kau mampu professional maka profesionallah pada setiap tanggung jawabnya.
Kau bisa memberi apa ? Kau bisa memberikan sekuntum mawar, kataku, maka berikanlah sekuntum mawar buat negeri tercinta ini.
Saya yakin kita sependapat dengan Jhon F Kennedy. Dia berkata,”Janganlah kau bertanya apa yang Negara berikan kepadamu. Tapi, coba tanyakanlah apa yang bisa kau berikan untuk negeri ini. Salam dahsyat!(znu4bqmjev)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda. semoga bermamfaat buat kebaikan anda. Tinggalkanlah sesuatu (komentar) yang membuat anda selalu kami kenang. salam dahsyat. penulis. ALI MARGOSIM CHANIAGO