Jumat, 24 April 2009

Ilmu Tembus Limit dari Imam Syafi’i


Siapakah itu Imam Syafi’I ? Darimanakah ia berasal ? Siapakah gurunya ? Siapakah orang tuanya ?Maaf, saya tidak mengupasnya pada tulisan kali ini. Pertimbangan saya tidak lagi menuliskannya dilandasi oleh hal-hal berikut. Pertama, beliau Imam Syafii telah populer, selalu menjadi bahan pembicaraan banyak ustadz, ustadzah, kiyai, syeikh, dan para guru. Kedua, beliau Imam Syafii sangat layak diketahui oleh kita sebagai pemuda pemudi islam. Hal ini dikarenakan keteladanan beliau yang luar biasa. Ia adalah salah satu figur kebanggaan islam dulu dan sekarang. Dengan demikian sahabatku, pertanyaan pertanyaan diatas adalah tugas kita semua. Oke !
Kawan, membicarakan keteladanan, kecerdasan dan kegigihan dari sang Imam membuat kita kian terpesona, kenapa tidak, diusia beliau 7 tahun beliau sudah hafal 30 juz Al quran. Di usia beliau 9 tahun beliau sudah hafal dan memahami isi al quran secara menakjubkan. Di usia 10 tahun beliau dikenal sebagai Mufti (ulama besar) yang telah berdakwah inten di tengah-tengah masyarakat. Beliau di usia 15 tahun telah berdakwah dari satu daerah ke daerah lain.
Kawan, kita tentu masih ingat akan kisah ketika Imam Syafii mengunjungi Pondok Pesantren Imam Maliki di usia yang teramat muda(seusia para santri menengah). Dari banyak riwayat, Imam Syafii mengaku bahwa Imam Maliki adalah gurunya. Kembali ke kunjungan Imam Syafii tadi. Di pondok gurunya tersebut ia minta diajari kitab al muwatta (menurut berbagai sumber kitab al muwatta adalah karya fenomenal sang guru). Imam Syafii membutuhkan waktu 9 hari mempelajari kitab tebal itu. Ia paham dan hafal isinya. Imam Maliki sang guru benar-benar takjub.
Kawan, di pondok pesantren terkenal Imam Maliki itu ada ribuan santri yang sudah bertahun-tahun disana bahkan ada yang sudah belasan tahun untuk mengkaji kitab al muwatta yang sangat tebal itu. Anehnya lagi belum ada satupun santri yang sukses mengkhatamkannya apalagi menghafal. Tapi hal itu tidak pada Imam Syafii, beliau hanya butuh Sembilan hari saja. Luara biasa, dahsyat bukan?
Kawan, kita tentu ingin tahu, apa sih rahasianya Sang Imam besar itu? Jurus apakah yang ia pakai? Alangkah hebat sekali ketika satu atau dua jurus saja kita ambil untuk kita. Karena semua kita pasti ingin seperti beliau.
Kawan, ternyata memang 2 jurus saja yang ia miliki. Kedua jurus ini adalah jurus handal beliau. Imam Syafii pernah membocorkan kepada murid-muridnya akan dua jurus itu. Dua jurus itu adalah :
1.Manajemen Waktu.
Kawan, seperti apakah Imam Syafii membagi waktunya? Ternyata sederhana sekali, dan….. konsisten. Dari pukul 6 pagi hingga pukul 6 sore beliau berdakwah. Berbagai kegiatan dakwah beliau lakukan. Seperti memberikan kajian, silaturahmi, mengajar murid-muridnya. Bila pukul 6 sore telah menanjak. Malam pun beliau bagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama (4 jam)untuk beribadah kepada Allah swt. Bagian kedua, (4 jam) lagi beliau gunakan untuk menulis. Dan 4 jam sisanya untuk beristirahat.
Seperti itulah si jenius Imam Syafii menata waktunya. Beliau begitu disiplin dan istiqomah. Hal hal itulah yang mengantarkan diri beliau makin sukses dan makin hebat tentunya. Nah kawan, bagaimana dengan kita ? Kita yang dijuluki generasi muda-penerus harapan bangsa Indonesia ini? Sudahkah kita mengoptimalkan waktu-waktu kita ? Kalau ternyata masih jauh panggang dengan api, sungguh belum terlambat kawan. Kita masih bisa. Kita mau kita bisa, siip kan!
2.Jurus Breakthrough kedua adalah jurus maju
Jurus maju ini berbunyi,”Berlelah-lelahlah dalam hal kebajikan, karena dalam kelelahan itu ada kenikmatan tak terhingga.
Kawan, sungguh tepat kiranya jurus diatas dinamakan jurus maju. Sebuah jurus yang menghendaki kita untuk terus menabur benih kebajikan, semisal membantu orang lain, bekerja dengan professional, beribadah dengan khusuk, menjaga silaturahmi sekaligus menyambungkannya kembali bila terputus, meringankan beban orang lain, tidak membuat keonaran/kegelisahan, murah senyum(ingat senyum yang tulus adalah sedekah), suka bersedekah/ infak, dan lain-lain.
Kawan, berniat baik saja sebanyak-banyaknya adalah juga bagian dari jurus maju ini. Katakanlah dalam sehari ada 10 saja niat baik kita, dan terlaksana dua saja, sungguh betapa besar pahala dari Allah swt. Kira-kira saudaraku, saudara akan diberi pahala sama dengan pahala 10 niat baik ditambah 2 amal kebajikan. Jadi ada 12 pahala kebajikan.
Nah, bila kawan punya 100 niat kebajikan dalam sehari dan terlaksana 3 saja saudara telah mendapatkan 100 pahala baik ditambah 3 amal kebajikan. Luar biasa, dahsyat benar!
Kawan, amalkanlah dua jurus tembus limit luar biasa ini, tidak perlu lagi kawan berkaca diri, siapa saja, dari daerah mana saya berasal, dimanapun dan kapanpun saya, saya tetap pilih dan aplikasikan dua jurus ini. Selagi konsisten(istiqomah) dan ikhlas, insyaallah…sukses dunia akhirat!
Salam dahsyat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda. semoga bermamfaat buat kebaikan anda. Tinggalkanlah sesuatu (komentar) yang membuat anda selalu kami kenang. salam dahsyat. penulis. ALI MARGOSIM CHANIAGO